Senin, 28 Desember 2009

Bunda Prita...

Suatu sore di solo gue sedang menonton tvone dimana ada wawancara eksklusif dengan Prita. Dia menceritakan pengalamannya selama di bui dan juga bagaimana keluarganya memberikan support ke dia selama 20 hari di penjara. Di saat itu juga gue langsung mengambil guitar favorit gue dan mulai menciptakan nada dan lyric untuk bunda Prita. Lagu tersebut gue ciptakan dari perspektif mata anak anaknya yang masih kecil tetapi melihat perjuangan ibunya serta bagaimana ribuan orang mengumpulakan dukungan di facebook serta mengumpulkan koin koin. Hari ini tanggal 29 Desember persidangan akan memutuskan nasib prita untuk sekali laginya. Doa kita untuk dia....

Berikut ini penggalan lyric lagunya....

Bunda Prita jangan menangis.
Doa kami menyinarimu
Lihat mereka semua berbaris
Refleksi dari bangsa yang bingung
Yang salah tetap tertawa
Yang benar masih menangis
Bunda Prita jadi sabarlah

TAK PERLU KAU MENGAIS. BEBASLAH!!!

**Sujud syukurmu itu tanda masih ada harapan untuk menang, harapan keadilan oooo x2

Bunda Prita jangan menangis
Menderita itu biasa
Slama kita ikhlas dan pasrah

Yang benar pasti menang!! Sabarlah.

***Sujud Syukurmu itu tanda masih ada harapan untuk menang, harapan keadilan 0000 x4

Song: Giring dan Andro
Lirik: Giring

Jangan kita mengais
Jangan putus harapan
KEADILAN PASTI MENANG!!!!

Bunda Prita...

Thank YOU GUYS!!!!

Guys
Makasih sudah memberikan komentar dan juga sanggahan di giringnidjiganesha.blogspot.com.
Di blog yang ini silahkan elo curhat apapun. Dan yang curhatan yang menarik dan bisa gue sanggah atau gue kasih input pasti gue bales... Thanks sudah menemanin gue selama tahun 2009 ini. Take care

Sabtu, 26 Desember 2009

two thousand and nine is 2009

Elo pernah berfikirkah bahwa hidup itu berputar dan berjalan dengan begitu cepat nya sehingga terkadang elo tidak tahu apakah masih bisa bertahan atau tidak. Kemarin mungkin engkau bisa tidur diatas kasur terempuk di dunia dan tiba tiba besok kita bisa sedang terapung tak sadarkan diri di tengah samudra pasifik yang ganas. 2009 seperti itu bagi gue dan nidji. Contohnya seperti Laskar Pelangi di tahun 2009 menerima banyak penghargaan baik dari media perfilman dan juga diakui oleh industri musik Indonesia. Dan pada awalnya sang Mantan mendapat kritikian dari mana mana.

Tahun ini juga tahun dimana warga Indonesia mengadakan pemilu. Sempat nidji tidak dapat orderan manggung karena kita memutuskan untuk tidak main di kampanye partai atau capres apapun. Kita memilih untuk mengerjakan album ketiga kita Lets Play. Tahun 2009 juga tahun dimana nidji diprotes oleh kak Seto karena telah mengambil endorsment sebuah produk rokok. Tahun ini Allhamdulilah juga tahun yang penuh dengan tur dan jadwal yang super padat. Sempat jadwal agak kosong selama masa pemilu. Tetapi setelah lebaran sampai bulan Desember nidji tidak berhenti manggung dan mempromosikan album Lets Play.

Tahun ini juga tahun yang membingungkan. Di awal tur LA. Lights bersama The Changcuters dan Nindi gue sempet ngerasa bahwa Nidji sudah mulai turun pamor dan tidak semenarik dulu di awal album pertama kita. The Changcuters dengan dandanan dan gaya berbusanannya yang seragam dan keren dan gue yang sudah mulai bingung bagaimana mengembalikan mojo ( kharisma ) gue lagi.Pernah suatu saat di sebuah lobby hotel dimana Nidji dan The Changcuters mulai bersiap siap untuk berangkat ke venue tiba tiba segerombolan ibu ibu mulai mengerubungi The Changcuters yang memang secara visual jauh lebih unik dan menarik serta sangat menyolok dengan kostum dan gaya rambut mereka. Dan disitulah gue teringat dengan kata kata "roda memang telah berputar." yang pada akhirnya menjadi salah satu element lagu sang mantan. Tetapi semua itu berubah drastis setelah Nidji mulai sering manggung lagi di TV karena mempromosikan album Lets play dan juga launching album kita di RCTI yang berhasil memperoleh rating yang sangat tinggi.

Disinilah kita mulai merasakan mojo kita kembali lagi. Setiap gue kemanapun sekarang pasti gue selalu di kerubungi orang untuk meminta photo atau tanda tangan. Dan kini jumlahnya jauuuuuuuuuh lebih banyak daripada waktu album pertama. Memang susah sekali untuk mempertahankan sebuah prestasi. Meraihnya kita bisa mengerahkan 1000% tetapi mempertahankannya membutuhkan usaha yang tanpa batas dan tidak mengenal lelah.

Yang gue rasa juga ialah sekarang nidjiholic menjadi jauh semakin banyak. Baik di Jakarta ataupun dareah lainnya. Mereka menjadi sumber semangat gue untuk menjalankan perkerjaan gue. Karena Nidjiholic bukan fans bagi kita.... mereka sahabat kita, malah yang sudah lama menjadi nidjiholic kita sudah anggap seperti bagian dari kita, bagian dari keluarga besar Nidji. Maka gue merasa banyak yang harus dilakukan untuk membuat Nidjiholic semakin kompak.

Friksi friksi juga banyak terjadi di dalam tubuh Nidji baik internal ataupun eksternalnya.. Tetapi friksi yang paling parah ketika kita kehilangan sahabat kita Agung Febriyanto akibat perbedaan prinsip dan masalah emosi belaka. Dia itu sudah seperti anggota ketujuh Nidji karena dia sudah bersama kita dari nama nidji belum tercetus oleh Ariel. Agung memiliki kemampuan untuk mempersatukan kita dan mencari pemecahan permasalahan diantara kita. Tapi akhir akhir ini ternyata dia yang mengalami banyak masalah dan membuat dia tidak fokus di dalam pekerjaannya.Kehilangan sahabat memang sebuah proses yang sangat sangat tidak enak. Tapi prinsip gue masih tetap mendasar. Memang kita sudah tidak bisa berkerjasama lagi dengan dia tapi apakah persahabatan harus diakhiri? Tapi memang perlu gue tegaskan bahwa Agung yang sekarang sudah tidak seperti Agung yang dulu. Mungkin sekarang dia sedang mengalami proses pendewasaan. Mudah mudahan dia akan kembali seperti Agung yang dulu lagi.

Tahun ini juga hubungan gue dengan keluarga gue semakin dekat walau pada awal tahun gue dan keluarga gue sering berdebat dengan keras karena gue pacaran dengan seorang janda beranak satu bernama Cynthia. Mereka dengan keras menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap Cynthia. Tapi dengan sabar dan ikhlas gue dan Cynthia menerima hal tersebut dan berjuang terus. Lama kelamaankeluarga gue sadar dan melihat bahwa gue sekarang jauh lebih bahagia daripada di hubungan gue sebelumnya. Dan keluarga mana yang tidak senang melihat kebahagiaan salah satu anggota keluarga mereka.

Di sebuah backstage salah satu event gue sedang mengamati RAN sedang beraksi menggoyang penonton. Dan gue bersyukur banget karena Adri mengingatkan Nidji sudah melewati berbagai zaman. Dulu pada awalnya kita satu angkatan dengan Samson dan album ketiganya Ungu. Sehabis itu kita melewati zamannya dimana kita sering satu panggung dengan Kangen band dan Drive. Kemudian sekarang kita lagi sering manggung dengan Wali, The Changcuters dan RAN. Dan gue masih bersyukur banget karena NIdji masih on demand. Itu semua karena effort yang kita lakukan tidak pernah kurang dari 100%. Dan kami bersyukur banget karena recording label kita masih percaya dengan Nidji walaupun kita bukanlah band penghasil jutaan RBT. Dan bagaimana Artist Management Musica berkerja mati matian agar kita tetap mendapat event, endorsment agar nasi tetap ada di meja makan kita. Jangan lupa bagaimana tim produksi kita yang sekarang rasanya merekalah tulang punggung dari Nidji. Bila mereka tidak memberikan 100% pasti jalannya Nidji akan tersendat. Setelah Agung cabut dari NIdji kita malah merasa semakin kompak dan saling menjaga satu sama lain. Bayi kita yang bernama Nidji sudah mulai dewasa. Dia sudah hampir 8 tahun, sudah bukan bayi lagi. Sudah menjadi bocah kecil yang perjalanan hidupnya baru dimulai. Seperti karir kita, Nidji baru saja memulai mempertahankan hidupnya di tengah kerasnya belantika indusrti musik Indonesia..

Allah, please help us to survive!! Amin


Jumat, 25 Desember 2009

SELAMAT NATAL MALINKUNDANG!!

Selamat Natal untuk semua umat kristiani diseluruh Indonesia dan seluruh dunia!!

Alkisah sebuah pagi yang indah, menikmati sarapan bersama keluarga tercinta dengan masakan yang dibuat oleh tante tercinta. Di bulan Desember jarang sekali gue merasakan kenikmatan ini. Akhirnya datanglah hari natal dimana Nidji saja merayakan liburannya dengan tenang dan bergembira. Sarapan di rumah gue selalu di iringi dengan canda tawa bersama yang riuh dan gembira. Sambil menikmati taman belakang yang hijau dan aku menikmati moment ini dengan senang dan penuh rasa syukur.

Tanteku ialah orang yang sangat spesial di keluargaku. Dia adik kandung ibuku yang bagi aku dan kakak kakakku sudah seperti ibu kita sendiri. Hidupnya merupakan kisah yang kalau diceritakan ialah kisah yang penuh dengan likaliku yang belum tentu orang biasa dapat melewatinya. Dia pernah bilang ke aku suatu malam bahwa "sabar" ialah makanannya sehari hari. Dibawah ketabahan dan kesabarannya itu tanteku ini ialah seorang yang memiliki tangan emas didalam urusan masak memasak. Segala jenis makanan yang tercipta dari komposisi citra rasa dan tangannya selalu menghasilkan masakan yang luar biasa enaknya.

Tanggungan hidupnya banyak maka aku, tanteku dan kakak iparku memutuskan untuk memulai usaha makanan bersama. Tanteku masih menyokong kehidupan dari beberapa anak anaknya yang memiliki keterbatasan. Dan juga tanteku juga masih menyokong hidup cucu cucunya serta uang kuliah anak bungsunya. Kami sekeluarga sangat dekat dengan anak anaknya tanteku ini bahkan si bungsu sudah aku anggap adekku sendiri, karena beberapa tahun belakangan ini si bungsu tinggal di rumah gue karena rumah gue dekat dengan kampusnya. Tapi setahun belakangan ini si bungsu tidak menjadi seperti dirinya sendiri semenjak dia pacaran dengan seorang anak konglomerat juragan ekspor makanan berasal dari pulau Sumatra. Dia sempat jarang pulang dan pada akhirnya setelah lebaran tahun ini dia tidak pernah pulang sama sekali. Si bungsu sudah tidak dapat dilepas lagi dari pacarnya itu.... Tidak tahu mengapa dia melupakan ibunya, karena sempat dua minggu dia tidak mengabarkan tanteku sama sekali.

Perubahan si bungsu mulai dilihat dari segala jenis barang yang ia pakai sehari hari. Dari sepatu bermerk sampai tas yang sangat mahal bahkan gue yang sudah punya penghasilan sendiri berfikir dua kali untuk membelinya. Si pacar memang terkenal sangat loyal dan sangat kaya. Pergi keluar negeri dan belanja barang barang bermerk ialah hobinya dan si bungsu mengakui dia memang sangat boros karena uang dari orang tuanya tidak berseri sama sekali.

Aku sudah mulai memahami hal apa yang merubah si bungsu ini. . . Harta. Dengan sedih aku menyadari hal ini. Tetap gue mencoba untuk cuek ajah. Tapi kali ini empati gue berubah menjadi sakit hati yang sangat mendalam. Sebulan ini tanteku mulai menjalankan bisnis masakan kita. Pagi dia ke pasar, siang masak seharian, malam tidur, besok paginya menyiapkan makanan dan berangkat untuk menjualnya di sebuah kantin kantor di bilangan sudirman. Karena masih baru dia sendiri yang turun tangan. Menyiapkan makanannya sendiri. Tanteku selalu bilang bahwa dirinya selalu all out kalau sudah kerja. Rela berkorban, tidak takut lelah dan kerja keras!! Aku melihat pengorbanannya membuat aku menjadi sedih karena kemana gerangan si bungsu.

Tadi pagi di meja makan tanteku menceritakan bahwa akhirnya si bungsu datang menjenguknya di kantin tempat dia jualan. Si bungsu datang untuk meminta izin karena dia dan sang pacar rencananya akan berlibur keliling eropa berdua. Pada saat itu hati gue seperti tersamber petir yang sangat keras dan aku percaya ibuku dan kakakku yang pada saat itu mendengar hal tersebut juga merasakan hal yang sama. Gue ngga ngerti bagaimana perasaan tante gue yang setiap hari banting tulang untuk membiayai anak anaknya hidup dan kuliah tetapi oleh si bungsu dilupakan, ditinggal dan tidak diberi kabar selama berminggu minggu. Tiba tiba si bungsu datang memberikan kabar bahwa dia akan bersenang senang liburan berdua dengan pacarnya!! Apakah ini yang dibilang kasih ibu, tanpa balasan, tanpa melihat dan penuh pengorbanan! Gue sedih dan kecewa banget oleh si bungsu... Gue udah ngga perduli mau dia tidak tahu berterimakasih sama gue dan keluarga gue, tetapi bisa bisanya dia melupakan ibunya dan bersenang senang bergelimpangan uang yang bukan uangnya sendiri, sedangkan dengan kedua mata gue sendiri gue melihat pengorbanan dan kerja keras ibunya. Inikah malinkundang modern. Seorang anak yang tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah karena sudah bergelimpangan harta!! Setidaknya malinkundang sukses dengan uangnya sendiri! Si bungsu hanya tinggal ongkang ongkang kaki dan semua dibayarin pacarnya. Laki laki macam apa yang melupakan keluarganya dan mau dibayarin ini itu oleh perempuannya? Gue malu, sedih dan kecewa. Mau sampai kapan dia seperti itu? Apakah si perempuan tidak sadar bahwa si bungsu bukan laki laki yang bertanggung jawab.... Misalnya dia dibukakan matanya pasti si perempuan tersadar bahwa si bungsu ialah orang yang melupakan keluarganya sendiri karena sudah bergelimpangan harta ( harta bukan dari kerja keras serta keringatnya sendiri ).

Tetapi tante gue tetap sabar dan pasrah menghadapi hidup ini. Menghadapi anak bungsunya yang melupakan dirinya.......

Pada siang hari gue makan bersama keluarga kakak ipar gue yang merayakan hari natal. Ada bapaknya kakak ipar gue dan ada juga tantenya kakak ipar gue. Kita saling bertukar kado dan tantenya memberikan dua hadiah natal kecil sebuah gantungan Winnie The Pooh yang bila dipencet suaranya akan mengeluarkan suara serta sebuah kaca untuk ditaro di kantong. Gue hampir berlinang air mata di meja makan. Karena pada saat itu gue kangen sama si bungsu dan disaat bersamaan gue kecewa banget dan marah banget sama dia. Gue bersyukur bahwa gue memiliki keluarga yang tidak mengukur kehidupan dengan harta tetapi dengan betapa kayanya kita dengan cinta dan kebersamaan. Gue bersyukur..... Tidak ada harta apapun yang bisa mengalahkan cinta dari keluarga kita!!

Selamat hari Natal Malinkundang mudah mudahan elo baca blog gue yang ini.....

Selasa, 22 Desember 2009

Buah Rambutan nyam nyam

Hey guys apa kabar?
Hehehe akhirnya gue mulai nulis blog lagi. Ketika pulang dari aktifitas malam ini gue menemukan ada sekeranjang buah rambutan. Dalam hati gue berkata "Wah its my lucky day!! I loooooove embutan eh ups maksud gue rambutan.". Setelah itu gue mendapatkan inspirasi untuk mengupdate blog gue. Pertama gue mau menceritakan tentang the Beatles. Gue fans berat dari karya karya nya the Beatles. Bagi gue karya mereka terletak di strata paling tinggi dalam suatu kemasan musik dan karya sebuah band atau musisi di seluruh dunia. John, Paul, George dan Ringgo berhasil menciptakan karya karya yang abadi sampai mereka bisa di sebut sebut sebagai komposer komposer terhebat di zaman ini. Karya mereka diakui oleh berbagai musisi lintas genre dan budaya. Saking tergila gilanya oleh the Beatles gue sampai beli seluruh album remasterd mereka dan beli game PS3 mereka yang bertajuk Rockband:The Beatles. Tidak ada hari yang terlewatkan tanpa mendengar The Beatles dan juga tiada hari terlewatkan mengulik chord chord lagu mereka. Dengan bangga gue bisa memainkan beberapa lagu lagu favorit gue dari mereka di guitar dan piano. Dan perasaan tersebut membuat gue semakin ingin mendalami musik.

Dimana pada akhirnya aku bertemu dengan seorang pianis muda bernama Ali Akbar. Misalnya kalian ingat band The Groove, Ali Akbar ialah salah satu personilnya. Aku mulai belajar piano dan musik dengan dia di Institut Musik Daya ( Allhamdulilah terletak sangat sangat dekat dari rumah gue ). Ali Akbar juga seorang mahasiswa yang sedang menyelesaikan S1 nya di musik pada waktu itu. Aku dan Cynthia datang dan menghadiri acara wisudanya. Dan salah satu rektor Institut Musik Daya memberikan sebuah pidato untuk memberikan selamat Ali Akbar. Sang rektor berkata, "Dulu pertama kali Ali datang dia ngartis banget, tapi sekarang dia sudah menjadi musisi sejati!!". Kata kata tersebut benar benar membuat gue berfikir. Gue selama ini yang bermain musik dengan segenap hati dan usaha ternyata masih tidak ada apa apanya dibandingkan para musisi dan seniman di Institut Musik Daya tersebut. Perasaan ingin mendalami musik membuat gue merasa kurang banget dengan segala pencapaian pencapaian gue. Beberapa tahun belakangan ini gue sudah melupakan esensi awal gue terjun ke dunia musik dan mulai ngeband. Esensi itu ialah betapa gue mencintai musik. Bagaimana musik membuat hidup ini menjadi jauuuuuh lebih indah. Setiap hari dari rongga tenggorokanku ini selalu keluar nada nada baru yang datangnya dari inspirasi yang bukan hanya ciptaan otak Giring Ganesha tetapi pinjaman dari Allah.

Betapa malunya dan bosannya gue karena kemampuan gue cuman segitu gitu ajah karena pengetahuan untuk lebih memperluas nada nada sangatlah minim. Gue ingin menciptakan lagu tanpa batas. Melebihi batas dari kempuan gue yang sekarang. Bukannya untuk menyombongkan diri tetapi untuk melengkapi dan menyempurnakan tujuan hidup gue..... Menghibur diri gue dan orang lain dengan karya karya gue. Agar semua orang yang mendengar karya gue bisa menikmati hidup. Karena tinggal di Indonesia tidaklah mudah. Setuju tidak teman teman? Gue membayangkan setiap hari ada jutaan orang berjuang keluar masuk jakarta melalui kemacetan, polusi dan kelelahan luar biasa. Ada berapa juta orang yang sudah merasa gerah dengan keadaan negara ini tetapi mereka tetap apatis karena mereka sudah tidak memiliki waktu lagi untuk memberontak, karena waktu mereka habis di jalan kena macet serta otak dan tenaga mereka digunakan untuk memikirkan bagaimana membayar tagihan listrik, pulsa, air dan biaya makan. Setidaknya mereka terhibur oleh nada nada yang dibuat para musisi Indonesia. Setidaknya mereka bisa melupakan beban hidup mereka. Mudah mudahan banyak musisi dan seniman Indonesia yang setuju dengan gue. Tugas kita musisi ialah menciptakan karya karya yang indah dan berguna bagi masyarakat sekeliling kita. Jangan cuman royalty dari RBT dan popularitas yang diincar.... Semua melebihi dari itu.

Giring are you a real musician..... Sekarang ini aku hanya seorang penghibur. Mimpiku sekarang ialah aku harus menjadi seorang musisi. InsyaAllah akan gue raih mimpi itu
!!!!

Ternyata enak juga nulis blog sambil makan rambutan